Aku, kamu menjadi satu untaian kata
dua insan mulia dalam satu mata
menyatu sama rasa dan sama kata
dan akhirnya terdefinisi menjadi kita
satu paku yang terpatri
kita tak kan berlari
satu nada tanpa irama
kita akan bersama
kerap terjalnya perjalanan terperosok dalam jurang masalah
keadaan dilema terus menghantui pada sangkar bersalah
dan...dan...dan kita mundur satu untuk mengalah
tapi demi sumpah hati yang bertikai, kita tak kan pernah kalah
derasnya pilihan menjadikan kita dalam sudut persimpangan
bahkan pada saat yang hebat, kita digiring dalam garis persinggungan
apakah ini sesuai dengan metafora harapan???
ataukah hanya sebuah majas yang mengaburkan kenyataan???
maukah kamu bertanya pada raja dan ratu,
apakah mereka itu satu???
maukah kamu bertanya pada seekor lebah dan bunga melati,
apakah mereka saling mengerti???
maukah kamu bertanya pada seekor burung dan sangkar jerami,
apakah mereka saling memahami???
(dikta,agustus 09)

0 komentar