BLANTERORBITv102

    HIDROPONIK, BUDIDAYA TANAMAN DITENGAH KOTA

    Kamis, 04 November 2021

     


    Pertanian pada umumnya identik dengan petani, sawah, pupuk, irigasi, pedesaan dan lainnya. Pertanian memiliki peran penting sebagai sentral produksi untuk kebutuhan pangan. Pertanian pada dewasa ini tidak hanya dilakukan di pedesaan namun dapat dilakukan di tengah kota menggunakan teknik budidaya hidroponik.

    Hidroponik pada dasarnya merupakan teknik budidaya tanaman, terutama untuk tanaman jenis kategori sayuran dan buah tanpa menggunakan media tanam pakai tanah. Media tanam yang biasanya digunakan berupa sekam bakar, rockwool, hidroton, atau dapat juga menggunakan media pasir dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman secara berkala. Kegiatan Hidroponik dilatarbelakangi oleh semakin sempit dan terbatasnya lahan produktif terutama di kota yang padat dengan pemukiman penduduk. Budidaya tanaman dengan metode/ teknik hidroponik menjadi jalan alternatif untuk solusi di tengah minimnya lahan terbuka. Kebutuhan pangan manusia terhadap konsumsi sayuran dan buah semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk serta kesadaran terhadap pola konsumsi hidup sehat.

    Budidaya tanaman dengan menggunakan teknik hidroponik terbilang mudah apabila kita memiliki niat untuk mencoba, belajar dan konsisten terhadap teknik budidaya tersebut. Budidaya tanaman hidroponik dapat dilakukan di halaman rumah  atau beranda lantai atas dirumah tanpa membutuhkan lahan terbuka yang luas, hanya membutuhkan ruang kosong yang tidak terpakai. Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya dengan metode hidroponik ini adalah kebutuhan oksigen, pengaturan cahaya, ketersediaan air,  dan pemberian nutrisi secara periodik.

    “Investasi di bidang pertanian adalah senjata terbaik untuk melawan kelaparan dan kemiskinan, yang telah memperbaiki kehidupan miliaran orang”.

    -Bill Gates-


     Poin penting dari teknologi hidroponik adalah pemberian larutan hara sebagai sumber makanan/ energi bagi tanaman di zona perakaran, dimana tanaman tersebut ditanam pada media tertentu dengan menggunakan air (utama) sebagai substitusi dari media tanah. Larutan hara yang dibutuhkan tanaman diberikan secara berkala berupa nutrisi A terdiri dari kalsium, kalium, nitrogen, zat besi dan nutrisi B terdiri dari kalium, nitrogen, pospor, magnesium, sulfur, mangan, Zn, Cu, Mo, boron. Nutrisi A dan B untuk diberikan pada tanaman hidroponik ini sudah banyak dijual dan dapat ditemui di pasaran dengan harga yang terjangkau.

    Sistem hidroponik yang umum dilakukan di tengah kota padat pemukiman penduduk, Biasanya sistem yang digunakan terbilang sederhana, murah, dan dapat dilakukan oleh para pemula adalah hidroponik dengan sistem sumbu dan sistem rakit apung.  Hidroponik dengan metode sistem rakit apung merupakan sistem yang menggunakan bak berisi air dengan meletakkan bibit sayuran di atas sterofoam yang dilobangi dan disesuaikan dengan jarak tanamnya, tidak boleh terlalu berdekatan. Sistem ini juga membutuhkan aerator untuk mengatur sirkulasi udara secara berkala, hal ini dikarenakan tidak adanya jarak antara akar tanaman dengan air.

    Selanjutnya, sistem sumbu merupakan sistem yang mengadopsi dan adaptasi dari sistem pada kompor minyak, di mana bak berisi air diberi tutup (sterofoam) yang dilobangi sesuai dengan diameter net pot yang digunakan, butuh pengukuran yang terukur agar hasil bisa maksimal. Net pot diberikan sumbu sebagai alat penghubung untuk mendistribusikan nutrisi ke tanaman hidroponik.  Jarak antara air dengan net pot kira-kira 5-8 cm. Net pot ini akan menjadi wadah tanaman untuk tumbuh dan berkembang secara sempurna.

    “Tujuan akhir Bertani bukanlah penanaman tetapi pengembangan dan penyempurnaan keadaan manusia”.

    -Masanabu Fukuoka-


     Modal yang diperlukan untuk teknik hdiroponik dapat disesuaikan dengan dana yang tersedia. Pilihan alternatif media, bahan, nutrisi dan bibit dapat ditemui di pasaran, sehingga dalam hal ini tidak terbilang mahal dan tidak boros kantong. Sekali lagi, sesuaikan budget dan bagi pemula, disarankan mulailah dengan budget minim, dikarenakan pada percobaan pertama biasanya trial and error.

     Demikian artikel yang bisa disampaikan mengenai menanam tanaman hidroponik, singkatnya metode ini layak untuk dilakukan di tengah kota dan padat pemukiman penduduk dan hasil hidroponik lebih bersih, sehat dan aman untuk dikonsumsi bagi kehidupan pangan sehari-hari. Teknologi dan metode ini dapat dikatakan ramah lingkunga, hal ini dikarenakan tidak menggunakan pestisida yang dikhawatirkan akan merusak lingkungan.

    Happy Farming !!!


    Author

    Bekasiways