Saat ini Scooter tersedia untuk segmen segala usia dan kalangan, bahkan scooter sudah tersedia untuk usia 1 tahun. Beberapa scooter dilengkapi dengan tuas yang dapat diatur ketinggiannya disesuaikan dengan pengendaranya. Daya muatan dan Kapasitas beban pun cukup besar sehingga scooter dapat tahan lama tergantung bahan materialnya.
Desain, bentuk dan fitur pada scooter bervariasi disesuaikan dengan perkembangan zaman, misalnya scooter yang dioperasikan dengan daya baterai, scooter juga dilengkapi pedal injak-rem, dan model memiliki varian tersendiri. Harga yang ditawarkan pada sebuah scooter juga bervariasi, tergantung dengan beberapa fitur yang tersedia,kemudahan, kenyamanan, bahan material keamanan dan model, semakin lengkap pada sebuah scooter berbanding lurus dengan harga yang dibanderol.
Berdasarkan informasi yang dilansir dari berbagai sumber, scooter/ skuter dan otoped/otopet sebenarnya tidak sama. Berdasarkan pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, menjelaskan skuter sebagai kendaraan bermotor yang memiliki dua roda. Sementara itu, otoped atau otopet adalah sebuah papan yang memiliki roda yang digerakkan dengan kaki.
Namun, di market/ pasar atau industri sepeda, scooter dan otoped tersebut dianggap sama dan sejenis sehingga bisa diartikan memiliki roda dan tuas kemudi sehingga dapat dikendarai baik dari kaki maupun menggunakan listrik sebagai daya utamanya.
Berikut ini beberapa poin yang menjadi pertimbangan dalam memeilih scooter untuk anak, diantara lain :
Sistem Rem sebagai Keamanan Utama
Nilai penting yang harus diperhatikan sebelum membeli skuter anak adalah rem. Rem berfungsi untuk mengendalikan scooter dan sebagai daya pengurang kecepatan agar tidak terhindar dari kecelakaan. Fitur rem skuter bervariasi yakni adanya penggunaan rem yang digerakkan oleh kaki yang berada di atas roda ataupun digunakan dengan diinjak. Selain itu, demi mendukung ekstra keamanan, rem tangan tersedia di bagian tuas kemudi seperti rem sepeda motor. Setiap varian memiliki sisi positif dan sisi negatif yang telah disesuaikan dengan bentuk dan desain.
Scooter dengan fitur rem kaki, pelindung dan karet rodanya lama-kelamaan dapat menjadi aus seiring dengan pemakaian. Rem ini juga kerap kali menimbulkan suara berdecit ketika digunakan atau dapat dikatakan tidak ramah suara. Tetapi Kelebihan dari rem kaki adalah tidak membuat scooter terpental ke depan yang dikhawatirkan akan menimbulkan resiko.
Sementara itu, kelebihan fitur rem tangan yakni mudah sekali digunakan tetapi rem pada jenis ini bisa membuat skuter terpental saat digunakan dalam akselarasi dengan kecepatan tinggi. Demi keamanan ganda dalam berkendara scooter, Anda bisa membeli scooter yang telah dilengkapi rem tangan dan kaki.
Scooter roda tiga untuk balita
Scooter untuk balita memiliki empat roda, tiga roda, dan dua roda sesuai dengan rentang usia yang dan disesuaikan dengan kebutuhan. Jadi, pastikan Anda menyesuaikan kebutuhan sebelum membeli scooter untuk anak. Jika membelikan skuter dengan kualitas tinggi, pastikan anak dapat menggunakannya, sehingga scooter sesuai dengan karakter anak.
Pada umumnya, scooter yang memiliki tiga roda atau empat roda merupakan pilihan yang cocok digunakan oleh balita dikarenakan banyaknya jumlah roda tersebut membuat skuter tetap seimbang sehingga buah hati mudah berdiri dan mengendalikannya tanpa khawatir hilang keseimbangan lalu terjatuh.
Jika anak sudah mahir maka dapat melanjutkan ke scooter dengan roda dua, pada dasarnya scooter beroda dua memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi karena membutuhkan keseimbangan yang ekstra. Scooter ini lebih sesuai digunakan oleh kategori anak berusia enam tahun ke atas. Meski awalnya sulit, seiring dengan waktu dan proses adaptasi, anak akan senang jika dapat menggunakan skuter dua roda dengan lancar.
Material Menentukan Kualitas
Material dari Plastik memang tidak sekuat logam. Namun, bukan berarti scooter anak dengan material ini tidak sebaik dari material logam jika dibandingkan. Scooter anak dari plastik cocok diberikan kepada kategori balita, hal ini dikarenakan bobotnya ringan sehingga tidak membebani buah hati saat mengendarinya di jalan.
Biasanya berat scooter plastik di bawah 3 kg. Meski demikian, scooter berbahan material plastik dapat dikatakan awet dan tahan lama jika penggunaannya wajar. Jenis plastik yang biasanya digunakan pada material scooter plastik adalah PP (Polyethylene) dan PU/ Polyurethane. Bahkan saat ini, banyak roda scooter terbuat dari bahan PU sehingga tidak kempis.
Selanjutnya membahas scooter dengan material logam, Material logam pada scooter akan membuat scooter menjadi lebih awet dan tahan lebih lama karena lebih kokoh ketimbang bahan plastik. Namun, bobotnya lebih berat, bahkan bisa mencapai 8 kg.. Scooter dari logam disarankan untuk kategori anak usia 5 tahun ke atas.
Jenis bahan logam yang biasa digunakan pada bahan scooter di antaranya adalah aluminium, baja, hingga stainless steel. namun ada beberapa produk yang mengggunakan perpaduan perpaduan material plastik dan logam karena permintaan dari segmen kalangan tertentu. Scooter yang terbuat dari perpaduan kedua bahan tersebut lebih user friendly, comfort dan safety untuk balita.
Fleksibel dan Sarana Transportasi
Scooter hendaknya mudah dibawa jika kita sedang bepergian, maka dalam hal ini hendaknya scooter bisa dilipat, adapun mekanismenya beragam, mulai dari tuas kemudi yang bisa dilepas atau bahkan bisa dilipat sejajar dengan papan sehingga scooter dapat memberikan kemudahan untuk dibawa ke tempat lain.
Scooter akan terasa melelahkan apabila dimainkan di jalan menanjak dan tidak rata sehingga kaki anak terasa pegal dan lelah. Solusinya, varian scooter listrik atau tipe injak untuk buah hati. Varian tersebut bersahabat untuk penggunaan jarak jauh, medan tempuh dan daya intensitas yang tinggi.Efektivitas seperti menggunakan sepeda, tetapi lebih simpel dan efisien.
scooter listrik, buah hati hanya perlu menekan atau menginjak sebuah tombol pada tuas kemudi. Skuter tipe ini memang membutuhkan daya pada baterai sebagai energi utama, tetapi masih bisa digunakan secara manual ketika baterainya habis ditengah jalan dan Kecepatan pada scooter listrik dapat mencapai 14 km/jam.
Selanjutnya, mekanisme skuter dengan diinjak cara kerjanya serupa sepeda. Skuternya hanya perlu dikayuh untuk berjalan. Namun, cara mengayuhnya tidak sama seperti sepeda. Kedua pedal terletak pada papan scooter. Buah hati harus menginjak secara bergantian untuk membuat skuter berjalan dan mudah untuk dikendarai.
Demikian, beberapa nilai atau poin yang harus diperhatikan dalam pemilihan scooter untuk buah hati dan disarankan ajak buah hati untuk memilih desain dan model sesuai plihan agar buah hati senang. Semoga bermanfaat, Mari Meluncur !!!
0 komentar