BLANTERORBITv102

    SANDWICH GENERATION, LANJUT ATAU PUTUS ?

    Kamis, 25 November 2021

     



    Sandwich generation bukanlah generasi yang suka makan sandwich saat sarapan atau makan siang, singkatnya sandwich generation adalah suatu generasi yang memiliki ekonomi yang terhimpit dari atas dan bawah, persis seperti isi dari sandwich yang berhimpitan. Generasi ini biasanya terbebani dengan kewajiban membiayai beban tanggungan keluarga mereka seperti anak dan istri dan di sisi lainnya harus tetap membiayai orang tua mereka yang memasuki usia tua. Faktor ekonomi yang ada dalam keluarga dan bersifat turun temurun adalah faktor utamanya.

    Seseorang dikatakan berada pada generasi sandwich adalah sebuah kenyataan yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah takdir. Kalau kamu berada pada ekonomi keluarga yang pas-pasan, bisa dipastikan sebelumnya orangtua kamu sebelumnya juga berada pada tingkat ekonomi yang sama. Selanjutnya kamu bisa memilih untuk meneruskan generasi tersebut atau bahkan memutus mata rantai tersebut.

    Salah satu hal yang bisad ilakukan untuk memutus Sandwich Generation adalah dengan perencanaan keuangan yang sistematis dan berorientasi ke masa depan. Berdasarkan, hasil Sensus Penduduk 2020 diketahui bahwa persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Indonesia mencapai 70,72 persen. Saat ini, OJK Catat Penetrasi Dana Pensiun Stagnan Kisaran 6 Persen dalam lima tahun terkahir. Data tersebut, bisa dipastikan rata-rata keluarga di Indonesia dapat atau bisa dikategorikan masuk kedalam generasi sandwich.

    Beberapa hal berikut dapat kamu lakukan untuk memutus rantai sandwich tersebut, sbb:

    Investasi jangka pendek maupun jangka Panjang

    Investasi merupakan hal yang penting untuk menata perencanaan keuangan, mulailah kamu mencari informasi investasi yang terbaik dan disesuaikan dengan kemampuan pendapatan kamu. Janganlah investasi dianggap beban, tetapi sebaliknya untuk tabungan masa depan dan perbanyak lah instrument investasi kamu, Kelola dengan baik seupaya tujuan/goals kamu tercapai.

    Open minded untuk potensi pekerjaan

    Loyalitas terhadap pekerjaan dan komitmen terhadap perusahaan memang penting, tapi harus dalam porsi sewajarnya, tidak berlebihan. Dalam hal ini, kamu harus yakin dengan potensi kamu yang dinamis dan berkembang untuk pekerjaan lainnya. Dengan melihat pekerjaan lain, maka kamu bisa melihat pendapatan yang berbeda. Pendapatan ini diperlukan untuk meningkatkan tingkat ekonomi dan kesejahteraan kamu.

    Tingkatkan Keterampilan dan Skill

    Hindarilah stagnasi di dunia pekerjaan, salah satu caranya ialah meningkatkan keterampilan dan skill (soft skill & hard skill) merupakan hal penting untuk mendukung karir dan pekerjaan kamu sehingga kamu dapat menambah nilai diri kamu di dunia pekerjaan.

     “Sandiwch-generation workers are terrified of losing their jobs, so they keep their situation under the radar”.
    -Kathie Lingle-


    Demikian, sandwich generation bisa kamu putus jika kamu melakukan beberapa hal diatas, tetapi pada tradisinya, masyarakat Indonesia banyak beranggapan bahwa nilai kebahagiaan tertinggi ialan mampu membahagiakan keluarga dan orang tuanya.

    Goodbye Sandwich Generation !!!


    Writer : Rizky Setya Pradikta


    Author

    Bekasiways