Sandwich generation bukanlah
generasi yang suka makan sandwich saat sarapan atau makan siang,
singkatnya sandwich generation adalah suatu generasi yang memiliki ekonomi
yang terhimpit dari atas dan bawah, persis seperti isi dari sandwich yang
berhimpitan. Generasi ini biasanya terbebani dengan kewajiban membiayai beban
tanggungan keluarga mereka seperti anak dan istri dan di sisi lainnya harus
tetap membiayai orang tua mereka yang memasuki usia tua. Faktor ekonomi yang ada
dalam keluarga dan bersifat turun temurun adalah faktor utamanya.
Seseorang dikatakan berada pada generasi sandwich adalah sebuah kenyataan
yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah takdir. Kalau kamu berada pada ekonomi
keluarga yang pas-pasan, bisa dipastikan sebelumnya orangtua kamu sebelumnya
juga berada pada tingkat ekonomi yang sama. Selanjutnya kamu bisa memilih untuk
meneruskan generasi tersebut atau bahkan memutus mata rantai tersebut.
Salah satu hal yang bisad ilakukan untuk
memutus Sandwich Generation adalah dengan perencanaan keuangan yang sistematis
dan berorientasi ke masa depan. Berdasarkan,
hasil Sensus Penduduk 2020 diketahui bahwa
persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Indonesia mencapai 70,72 persen. Saat ini, OJK Catat Penetrasi Dana Pensiun Stagnan Kisaran 6
Persen dalam lima tahun terkahir. Data tersebut, bisa dipastikan rata-rata
keluarga di Indonesia dapat atau bisa dikategorikan masuk kedalam generasi
sandwich.
Beberapa hal berikut dapat kamu lakukan untuk
memutus rantai sandwich tersebut, sbb:
Investasi jangka pendek maupun jangka Panjang
Investasi merupakan hal yang penting untuk menata
perencanaan keuangan, mulailah kamu mencari informasi investasi yang terbaik dan
disesuaikan dengan kemampuan pendapatan kamu. Janganlah investasi dianggap
beban, tetapi sebaliknya untuk tabungan masa depan dan perbanyak lah instrument
investasi kamu, Kelola dengan baik seupaya tujuan/goals kamu tercapai.
Open minded untuk potensi pekerjaan
Loyalitas terhadap pekerjaan dan komitmen
terhadap perusahaan memang penting, tapi harus dalam porsi sewajarnya, tidak
berlebihan. Dalam hal ini, kamu harus yakin dengan potensi kamu yang dinamis
dan berkembang untuk pekerjaan lainnya. Dengan melihat pekerjaan lain, maka
kamu bisa melihat pendapatan yang berbeda. Pendapatan ini diperlukan untuk meningkatkan
tingkat ekonomi dan kesejahteraan kamu.
Tingkatkan Keterampilan dan Skill
Hindarilah stagnasi di dunia pekerjaan, salah satu caranya ialah meningkatkan keterampilan dan skill (soft skill
& hard skill) merupakan hal penting untuk mendukung karir dan pekerjaan
kamu sehingga kamu dapat menambah nilai diri kamu di dunia pekerjaan.
-Kathie Lingle-
Demikian, sandwich generation bisa kamu putus
jika kamu melakukan beberapa hal diatas, tetapi pada tradisinya, masyarakat
Indonesia banyak beranggapan bahwa nilai kebahagiaan tertinggi ialan mampu membahagiakan
keluarga dan orang tuanya.
Goodbye Sandwich Generation !!!
Writer : Rizky Setya Pradikta
0 komentar