
Sudah menjadi barang umum jika tanda cinta itu melalui sekuntum mawar atau setangkai mawar. Proses pemaknaan umum tersebut berasal dari kultur yang berkembang di Eropa, menurut versi Aria the Natural, hal itu diawali di Italia, pada jaman pertengahan. Dimana ada seorang pemuda bangsawan kelas rendah yang menjalin cinta dengan seorang gadis berkelas bangsawan yang tingkatannya lebih tinggi. Untuk membuktikan diri kepada orang tua si gadis, pemuda itu bergabung dalam sebuah pasukan yang sedang menuju medan pertempuran. Dalam sebuah pertempuran, pemuda terluka parah dan jatuh terkapar mandi darah di sebuah kebun bunga yang dipenuhi mawar berwarna putih.
Kemudian, dengan sisa tenaga terakhir, pemuda itu mengambil sekuntum mawar, tak peduli walaupun darahnya menodai bunga putih tersebut. Si pemuda berpesan kepada sahabat yang mendampinginya di saat sakaratul maut (menjelang kematiannya) itu agar memberikan bunga mawar yang diambilnya kepada gadis bangsawan yang dicintainya itu. Setelah menitipkan pesan kepada sahabatnya seperti itu, Pemuda itu meninggal… Sang sahabat, yang mendapat pesan tersebut, segera pergi ke kota asal si pemuda (kebetulan si pemuda itu meninggalnya saat perangnya sudah akan berakhir), dan menemui putri bangsawan yang dicintai sahabatnya. Dia menyerahkan mawar putih yang penuh noda darah, yang anehnya tetap berwarna merah itu, kepada sang putri. Sang putri pun tahu kalau pemuda yang dicintainya itu telah meninggal. Nah, kebetulan ada seorang penulis atau penyair atau pengamen keliling yang mengetahui kisah itu. Entah dari siapa. Mungkin juga ya sahabat si pemuda itu, yang kemudian menyebarkan kisah tersebut.
Rangkaian peristiwa berlanjut, akhirnya orang-orang pun meniru kisah tersebut dengan memberikan mawar merah kepada orang yang dikasihinya, sebagai tanda bahwa cintanya hanya akan hilang saat nyawa meninggalkan badan. Kultur ini terus menyebar ke seluruh Eropa, yang kemudian dibawa ke bagian dunia lain saat orang-orang Eropa itu menerapkan politik imperialisme kolonialisme.
Dan, terus berlanjut sampai saat ini. Mawar berwarna merah diterima sebagai simbol cinta yang paling umum. Padahal, kalau melihat dari cerita asal digunakannya mawar merah itu, sebenarnya bunga itu ditujukan untuk "pamitan". Kemudian pandangan tersebut di perluas dengan kehadiran film "Romeo 'n Juliet" , yang dimana adegan ungkapan cinta romeo kepada juliet menggunakan bunga mawar, disnilah terjadinya sebuah media perluasan publik yang menguatkan makna bunga mawar sebagai tanda cinta, dan semakin kental dengan sebuah perayaan Valentine 14 Feb, dimana hari kasih sayang di simbolkan dengan mawar dan coklat. Mawar dilihat dari awalnya seperti yang saya jelaskan ditas, nah sekarang saya akan membahas tentang Edelweiss yang seharusnya menjadi bunga sebagai tanda cinta.
Berawal Saya membaca sebuah tulisan di wordpress.com, Edelweiss (kadang ditulis eidelweis) atau Edelweis Jawa (Javanese edelweiss) juga dikenal sebagai Bunga Abadi yang mempunyai nama latin Anaphalis javanica, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Indonesia. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian maksimal 8 m dengan batang mencapai sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Tumbuhan yang bunganya sering dianggap sebagai perlambang cinta, ketulusan, pengorbanan, dan keabadian ini sekarang dikategorikan sebagai tanaman langka.
Dalam tulisan tersebut dikatakan bahwa edelweiss merupakan perlambang cinta yang penuh ketulusan mengingat tekstur yang halus dan lembut dengan warnanya yang putih ( sebenarnya tergantung kepada habitat di mana ia tumbuh yang menyebabkan warnanya agak kekuning-kuningan, keabu-abuan ataupun kebiru-biruan). Edelweis juga melambangkan pengorbanan. Karena bunga ini hanya tumbuh di puncak-puncak atau lereng-lereng gunung yang tinggi sehingga untuk mendapatkannya membutuhkan perjuangan yang amat berat. Ditambah lagi dengan adanya larangan membawa pulang bunga ini.
Hal yang paling menarik dari Edelweiss ialah meskipun dipetik bunga ini tidak akan berubah bentuk dan warnanya, selama disimpan di tempat yang kering dengan suhu ruangan. Edelweiss adalah bunga keabadian. Bunga yang membuat sebagian orang percaya membuat cinta akan tetap abadi.
Referensi : wordpress.com dan kaskus.us subject tentang edelweiss
0 komentar