Hari ini tepat tanggal 13 Juli 2009, semua anak di Sekolah Dasar itu tampak tersenyum, yah hari ini hari pertama mereka masuk sekolah dasar, sekolah yang merupakan tempat proses pembelajaran dan kegiatan belajar apa yang disebut sebagai dasar dari sebuah ilmu dalam pendidikan yang mengharuskan mereka nantinya untuk berjibaku dalam kehidupan masa mendatang yang penuh dengan kabut impian, mimpi dan cita-cita.
Beberapa dari mereka yang berseragam tampak sedang mengatur barisan anak-anak baru sekolah itu dan kemudian sesekali meneriakkan " tolong topinya dipakai, sinar matahari sudah mulai panas ", memang, sekarang jam menunjukkan pukul 07.30, dan murid-murid masih terus berdatangan dari 3 arah penjuru, yah sekolah ini merupakan sekolah terdekat yang ada di lingkungan mereka, sekolah yang di beri harapan para orangtua murid untuk mendidik anak-anaknya agar sukses di masa depan.
15 menit telah berlalu, beberapa dari murid baru mulai mengacaukan barisan-barisan dan tidak sedikit dari mereka ada yang duduk, jongkok dan sesekali menoleh ke samping yang merupakan orangtua nya dan memegang tangannya erat-erat, seperti sebuah kemanjaan yang tak bisa dilepas oleh orang tua saat mereka sadar bahwa anaknya akan mulai belajar mandiri tingkatdini.
di barisan tengah mulai sedikit buyar karena sebagian besar di barisan itu ialah anak perempuan, dan mereka terburu-buru untuk ke toilet terdekat. lagi lagi para guru kembali sibuk dengan pemandangan yang menurut mereka terlihat hiruk-pikuk.
15 menit telah berlalu kembali, sekarang menunjukkan pukul 08.00, terdengar suara bel yang sangat nyaring dan sesekali terdengar suara speaker yang berbunyi, " upacara penerimaan murid baru tahun ajaran 09/10 akan segera dimulai, para murid baru dimhon tenang dan untuk para orang tua murid harap berdiri di garis belakan barisan para murid baru". setelah terdengar pengumuman singkat itu, para orangtua murid tersebut bergegas untuk meninggalkan barisan anak mereka dan tidak sedikit dari murid baru yang merasa kehilangan induknya tetapi setelah diberi nasehat dari guru, mereka akhirnya mengerti.
sudah 5 menit dari pukul 08,00 pagi, kepala sekolah memberikan sambutan dalam penerimaan murid baru itu, dan tibalah acara puncak dari penerimaan yakni acara simbolik yang merupakan tradisi dari sekolah itu, dan speaker pun berbunyi kembali, "acara pelepasan balon sebagai penerimaan murid baru akan dilakukan, kepala sekolah untuk waktu dan tempat kami persilahkan". sekarang tampak seorang guru laki-laki membawa 60 balon yang diikat dalam satu ikatan sehingga balon itu tampak seperti sebuah harapan yang berbagai macam karena bergam warnanya, jumlah 60 balon merupakan representasi dari jumlah semua murid baru yang diterima di tahun ini, yang kemudian nantinya akan di bagi kedalam 2 kelas.
semua anak tampak tersenyum dan mulai tertarik dengan balon-balon gas yang akan dilepas oleh kepala sekolah, kemudian speaker kembuli berbunyi, " mari anak-anakku menghitung 1 sampai 3 dan kita akan melepasnya dalam hitungan ke 3". kepala sekolah sebagai eksekutor melihat tugasnya sebagai sesuatu yang istimewa dan ia kembali tersenyum ke hadapan semua barisan murid baru dan terdengar suara gemuruh murid baru, anak bangsa, generasi penerus bangsa, bagian dari sebuah pendidikan nasional, " sattttuuuuu....dduuuuaaaa....tiiiiggaaaaaaaaa ".
akhirnya balon pun dilepas, semua murid tampak bertepuk tangan, yah balon itu mempersepsikan harapan mereka dari sekolah ini, harapan yang akan menerbangkan mereka utnuk berusaha dalam meraih prestasi sebaik mungkin dan mengenal kehidupan di sekolah yang sarat dengan sosialisasi tahap kedua setelah keluarga. harapan, impian,mimpi dan cita-cita menjadi suatu reduksi dalam semangat yang mereka ciptakan untuk dirinya, semangat... dan terus semangat...

0 komentar